Sarmi, sarmi.news – Ketua Pemuda Adat Kabupaten Sarmi, Esau Sawery, menegaskan bahwa kehadiran Calon Wakil Bupati Sarmi, Jumiarti, dalam acara di Hambalang bukan atas undangan dari Presiden Prabowo Subianto. Ia membantah narasi yang menyesatkan menyebut adanya undangan untuk Jumiarti serta kepada pasangan Dominggus-Jumiarti dalam Pilkada Sarmi.
“Informasi menyesatkan itu merupakan upaya untuk memanipulasi persepsi publik guna menutupi sejumlah persoalan yang saat ini sudah menjadi isu nasional,” kata Esau Saweri di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Menurut Esau, Pilkada Sarmi diwarnai banyak kecurangan, terbukti dengan adanya tujuh perkara pidana pemilu yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Sarmi. Seluruh tersangka dinyatakan bersalah dan divonis penjara.
Sayangnya, lanjut Esau, putusan pengadilan tersebut tidak sempat dijadikan alat bukti tambahan dalam sidang sengketa Pilkada Sarmi di Mahkamah Konstitusi karena MK memajukan waktu pembacaan putusan dismissal.
“Kalau tidak, pasti perkara Sengketa Pilkada Sarmi di MK akan lanjut ke tahap sidang pembuktian,” tegasnya.
Selain itu, terdapat beberapa kasus yang kini menjadi sorotan nasional, seperti dugaan keterlibatan Ketua Bawaslu Sarmi, Obet Cawer, dalam memberikan keterangan tidak benar di Mahkamah Konstitusi (MK) serta dugaan gratifikasi. Selanjutya, kasus yang menyeret Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK), Eduard Dimomonmau, terkait pelanggaran netralitas ASN dan dugaan penyelewengan dana kampung untuk kepentingan politik juga semakin mencuat.
Berdasarkan informasi yang diterima, acara yang dihadiri Jumiarti sebenarnya merupakan Silaturahmi Kebangsaan Koalisi Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh DPP Partai Gerindra pada Jumat, 14 Februari 2024, di Padepokan Garudayaksa Partai Gerindra, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Partai Gerindra sebagai tuan rumah mengundang seluruh ketua umum partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), termasuk Partai Bulan Bintang (PBB). Dalam acara tersebut, DPP PBB diperbolehkan mengajak 15 orang pengurusnya. Diduga, Jumiarti yang merupakan kader PBB di Kabupaten Sarmi ikut hadir bersama rombongan pengurus DPP PBB, sehingga terlihat berada di antara hadirin.
Perlu diketahui, meskipun Jumiarti merupakan Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Sarmi, pada Pemilu Serentak 2024 lalu, ia tidak mendapatkan dukungan dari DPP PBB.
“Mungkin DPP beranggapan dia belum layak dan masih perlu banyak belajar sehingga dianggap belum pantas menjadi calon kepala daerah atau wakil kepala daerah,” ungkap Esau.
Pada saat itu, DPP PBB memberikan dukungan kepada pasangan Yanni-Jemmi. Plt Ketua Umum PBB, Fahri Bachmid, dalam wawancara dengan wartawan dan diberitakan Sindonews.com edisi 16 Agustus 2024, menyatakan bahwa Yanni adalah figur terbaik dengan pengalaman yang lengkap dan diyakini mampu mengakselerasi seluruh potensi daerah di Kabupaten Sarmi.
Menurut Esau, Jumiarti tidak perlu menyuarakan klaim sepihak hanya karena berfoto dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Tidak usah main klaim lah, karena semua orang bisa berfoto dengan presiden kita. Apalagi Pak Prabowo memang dasarnya low profile,” tegas Esau.
“Jadi apa yang dilakukan Jumiarti dengan melakukan ekslpoitasi politik terhadap acara Partai Gerindra merupakan cara-cara kampungan yang tidak sopan dilakukan terhadap partai sebesar Gerindra,” demikian Esau Sawery.
Sebagai informasi, selain menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Partai Gerindra juga akan menyelenggarakan acara peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025 di Sentul International Convention Center (SICC).
Leave a Reply